Pages

On Thursday, December 17, 2009 0 comments

PPC vs Intel? Karena gua ga tau ceritanya gimana (apa bener ada debate di MWI ato ga?) mungkin gua mau share cerita sedikit. OS X itu awalnya adalah sistem operasi yang dibangun untuk Intel, karena cikal bakal Apple Mac OS X itu adalah NeXTSTEP yang pada saat itu jalan di platform Intel (setelah sebelumnya jalan di Motorola 68K chip). Pada tahun 1996 Apple kesulitan mengupayakan sistem operasi yang canggih dan mengandung fitur-fitur masa depan seperti memory protection, preemptive multitasking (baca: ga gampang crashed seperti Mac OS classic, dan Mac OS 8 –bukan Mac OS 8 yang anda kenal sekarang, tapi yang seharusnya jadi Mac OS 8, menghabiskan 800 juta dollar development dan hampir membuat Apple bangkrut), BeOS adalah jebolan orang-orang Apple USA yang ga puas dipimpin oleh Jean Louis Gassee ex-Apple President USA, membawa 6 orang top engineer dari Apple yang terlibat dengan proyek-proyek sistem operasi masa depan seperti Kaleida dan Taligent OS (Sistem Operasi yang berbasis Object Oriented yang dikembangkan Apple, IBM dan semua minus Microsoft), pada saat itu BeOS adalah nice target untuk dibeli oleh Apple. BeOS menawarkan buyout 400 juta dollar, Apple nawar kabarnya sampe 125 juta. Pada saat yang bersamaan Steve Jobs kembali ke Apple as Advisor (CEO nya pada saat itu Gil Amelio ex-CEO National Semiconductor). Pada saat itu berkat lobby Steve dan team yang jago herannya Apple memilih membeli NeXTSTEP dibandingkan BeOS dengan nilai pembelian yang jauh lebih mahal yaitu 425 juta dollar DAN saat itu NeXTSTEP herannya malah ga ready jalan di platform PowerPC malah jalannya di Intel platform doang :D … hehehe sedangkan BeOS jalan di platform baik PowerPC maupun Intel.


Setelah berhasil menggulingkan Gil Amelio http://www.amazon.com/Firing-Line-500-Days-Apple/dp/0887309194 , Steve Jobs mulai menjabat jadi Interim CEO, nah sebagai Interim CEO, Steve Jobs meneruskan Mac OS classics (walaupun bukan Mac OS classics yang dicita-citakan) sambil mentransisikan ke sistem operasi Mac berbasis NeXTSTEP. Dikenal dengan nama Rhapsody, Mac OS baru itu menjanjikan sistem operasi ini bisa jalan di mesin Intel maupun PowerPC. Dan memiliki kompatibilitas (seperti Java Virtual Machine) yang memungkinkan aplikasi di compile buat Rhapsody (baik Intel maupun PowerPC) bisa jalan di Windows maupun Solaris. Nah developer berlomba-lomba membeli perangkat keras Mac baru ini (ketika itu awal G4 1999) yang menjanjikan kepastian buat developer. Herannya (saya termasuk yang kecewa), tiba-tiba Mac OS X menjadi produk akhir yang HANYA jalan di platform PowerPC. Ribuan developer dikecewakan Apple. Namun dibalik itu, di tim developmentnya, Apple tetap “melanjutkan” Mac OS X for Intel sebagai “backup strategy”, prototype Mac OS X for Intel ini yang disebut sebagai Marklar.


Mengapa harus switch ke Intel?

PowerPC pada awalnya di desain sebagai suatu platform yang efisien. Apa yang dimaksud dengan efisien? Karena chip development yang bermacam rupa di IBM (setiap mesin workstation memiliki chip tersendiri dan sistem operasi tersendiri yang menyebabkan biaya developmentnya menjadi sangat mahal), PowerPC diperuntukkan untuk “single-design for every machine”. Artinya IBM bisa menggunakan chip ini di kelas workstationnya, maupun di highend mainframenya, maupun produk-produk desktop (baik buat Apple maupun mitra bisnis IBM). Aliansi IBM-Motorola-Apple ini (Apple hanya menyertakan 7 engineernya dalam proyek ini sebagai test compatibility, tapi dapat kredit point sama seperti IBM dan Motorola), menghasilkan chip PowerPC generasi pertama yaitu PowerPC 601, kemudian 604 (bisa multiprocessing) dan seterusnya.


Problemnya, aliansi ini bubar gara-gara Motorola merubah komitmennya memutuskan fokus market PowerPC adalah chip bukan untuk konsumsi desktop tapi lebih ke arah network appliances (chip-chip yang memotori router-router network yang jelas tidak perlu bersaing dalam cycle development MHz MHz war). Motorola dan IBM juga pernah berselisih paham soal pengembangan PowerPC. Motorola memutuskan perlunya ditambahkan Vector Processing Unit (istilah Apple: Velocity Engine, istilah teknis VMX, SIMD), dan IBM memutuskan tidak perlu, karena menurut IBM vector scalar hanya akan menambah kompleksitas desain processor dan mempersulit pengembangan MHz. Pada saat itu akhirnya chip IBM menjadi nama G3 (penamaan yang diberikan Apple, nama aslinya PowerPC 750), dan chip Motorola diberi nama oleh Apple sebagai G4 (nama aslinya PowerPC 74xx, 7410, 7450, 7455, 7447A, dst) yang memiliki pemrosesan vector (Pemroses vector ini bisa membuat PowerPC G4 memiliki kecepatan pemroses vector s/d 10x lebih cepat dibandingkan dengan Pentium 4 pada waktu yang sama).


Walaupun IBM membuktikan desain tanpa vector scalar (PowerPC G3) mampu digenjot hingga 1GHz dan lebih (pada saat yang sama G4 tidak dapat berkembang lebih dari 500MHz dalam waktu 18 bulan!), Apple sebagai konsumen utama PowerPC merupakan korban ketidakpastian ini. Pada saat itu (1998) saya masih dapat merasakan bagaimana mesin Apple PowerMac G4 400MHz bisa 3x lebih cepat dibandingkan PC Pentium !!! 450MHz. Ketidakpastian yang berlangsung bertahun-tahun ini membuat Apple kesulitan bersaing dengan manufakturer PC lainnya yang mulai menikmati psychological clock diatas 1GHz. Orang awam akan selalu berpikir bahwa mesin Apple jauh lebih mahal dengan clock yang lebih rendah dibandingkan PC sejenis, walaupun kecepatan processor bukan satu-satunya parameter performansi (ingat Instruction Per Cycle, yaitu bagaimana Intel Core 2 Duo dengan clock yang lebih rendah mampu mengoperasikan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan Pentium 4 yang kecepatannya jauh lebih tinggi), bahkan dalam beberapa mesin Apple sudah “dioverclock” dari pabriknya karena ketidakmampuan produsen chip memberikan Apple suatu kemajuan clock dari waktu ke waktu. Iterasi terakhir adalah ketika Apple harus mengeluarkan trick terakhir berjuang di platform PowerPC dengan merelease PowerPC G5. PowerPC G5 pun sebenarnya “chip yang didesain dengan keterpaksaan”. Apple mendekati IBM (karena Motorola sudah kehilangan komitmennya) dan mempersuasi IBM untuk mendesain suatu chip baru turunan Power5 chip IBM untuk kebutuhan server yang ditambahkan instruksi Velocity Machine (VMX yang kompatible dengan G4), walaupun selama ini IBM menolak konsep VMX untuk kebutuhan desktop. Kemudian lahirlah PowerPC 970 (PowerPC G5 atas penamaan Apple) yang dipergunakan Apple untuk processor di mesin-mesin professional desktopnya yaitu PowerMac G5.


Pertanyaannya mengapa PowerPC G5 tidak menjadi penerus chip yang dipergunakan Apple untuk masa depan, atau dengan release PowerPC G6? Masalahnya terletak pada dua hal. Pertama IBM mulai melirik sektor game console sebagai market utama chip PowerPC (coba perhatikan semua chip game console, baik Nintendo GameCube, DreamCast, Microsoft XBOX, Sony PS3) semua berhasil diapproach IBM untuk mempergunakan chip PowerPC, dan market game console ini jauh lebih menarik dibandingkan market komputer desktop yang konsumen utamanya hanya Apple. Apple mengkonsumsi maksimal 5 juta chip per tahun sedangkan game console tersebut mengkonsumsi lebih dari 20 juta chip per tahun dan increasing.


Karena Apple merasa terancam dengan masa depan komitmen PowerPC sebagai platform desktop, kemudian gayung bersambut deh dengan Intel yang sudah 20 tahun mengharapkan Apple menggunakan chip nya di jajaran produk Apple. Problemnya bukan disisi Apple. Apple sudah memiliki sistem operasi berbasis Mac OS X Intel sejak transisi dari Mac OS classics ke Mac OS X (ingat NeXTSTEP for Intel), tapi pada development pihak ketiga. Third party vendor butuh mengoptimalkan aplikasinya untuk jalan di dua platform ini, ini yang disebut aplikasi Universal Binary (aplikasi yang jalan di PowerPC sekaligus Intel). Kehadiran aplikasi yang Universal Binary lah yang membuat Mac berbasis Intel teroptimasi dan keluar dengan performansi sebenarnya. Aplikasi yang didesain untuk Mac berbasis PowerPC akan jalan dengan baik di Mac berbasis Intel namun dalam “compatibility mode” sehingga mengalamin degradasi performance. Sebagai contoh hingga saat ini Microsoft Office 2004 for Mac pun masih jalan di “compatibility mode” yang disebut Apple sebagai Rosetta. Masih harus ditunggu produk berikutnya Microsoft Office 2008 for Mac yang akan ditulis ulang untuk mendukung dua arsitektur tersebut (PowerPC dan Intel).


Semoga informasi diatas bermanfaat? Dan membuka wawasan rekan-rekan semua. Buat yang masih mau belajar saya ucapkan selamat dan senang anda masih mau menimba ilmu, buat yang tidak menganggap tulisan diatas penting, tidak masalah, mungkin focus interest anda berbeda. Yang jelas semoga dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang membutuhkan. Dan semoga bermanfaat buat komunitas Mac.Web.Id secara keseluruhan.


Moral of this story: Anda tidak akan dapat menjadi seorang manajer atau pemimpin yang handal apabila anda tidak menguasai secara teknis.

0 comments:

Post a Comment