Jakarta merupakan kota metropolitan yang sangat unik. Dari semua kota, Jakarta merupakan kota yang sangat indah di bandingkan dengan kota lainnya. Apapun yang kita cari pasti ada dikota yang sangat indah ini. Semua orang selalu ingin mencoba mencari rejeki di kota ini, mengapa hal itu bisa terjadi? Apa karna Jakarta merupakan ibukota ataukah Jakarta bisa membuat kaya. Mungkin hanya hal itu sekarang hanyalah sebatas pikiran yang ada di otak kita. Setiap tahunnya penduduk di kota ini selalu bertambah. Akibat penambahan yang terus terjadi setiap tahunnya macet semakin menjadi di kota ini. Tapi macet bukanlah hal yang aneh di kota ini setiap hari pun di pagi ataupun sore bahkan malam hari macet sudah menjadi salah satu rutinitas semua warga di Jakarta.
Saya adalah seorang pendatang yang ikut memenuhi kota ini dan selalu mengikuti kemacetan yang terjadi pada setiap harinya di kota ini. Disaat pertama kali saya datang ke kota ini dan merasakan kemacetan yang menurut saya baru saya pernah temui di kota ini. Saya adalah seorang pendatang dari seberang kota Jakarta. Karena saya harus melanjutkan pendidikan dan saya melilih Jakarta untuk meneruskan pendidikan saya. Dikota ini saya memilih universitas yang biasa disebut kampus ungu, seperti apa yang pernah saya dengar. Baiklah sepertinya cukup sampai situ perkenalan dari saya, mari kita melanjutkan masalah kemacetan.
Kemacetan yang baru ini saya rasakan lama-lama mulai terbiasa untuk mengatasi kemacetan tersebut. Sepertinya apabila saya mengatasi kemacetan dengan menggunakan emosi hanya membuat saya semangkin lelah akan aktivitas yang seharian saya lakukan. Saya selalu menikmati kemacetan yang saya alami mulai dari saya melakukan sesuatu hal yang bisa membuat saya senang dan memikirkan hal-hal lucu yang pernah saya alami, itu dapat membuat saya menjadi rilex dalam menghadapi kemacetan. Memang kemacetan tidak akan bisa kita hindari ataupun kita hapus. Tapi setidaknya kita bisa membuat kemacetan itu menjadi indah, mungkin bisa menjadikan hal yang akan kita ceritakan ke anak cucu kita nanti.
Macet itu indah mungkin lebih indah dari apa yang pernah saya bayangkan. Bagaimana tidak, kita harus berdiam diatara banyaknya kendaraan yang sedang dinyalakan belum lagi akan panasnya matahari yang menyengat, dan apabila terjadi hujan di saat macet itu yang paling tidak bisa kita hindari. Mungkin itu menjadinya keindahan menurut saya. Apabila ada seseorang yang belum pernah merasakan kemacetan mungkin orang itu belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya macet itu.
Sebenarnya saya ingin sekali mencari solusi untuk mencegah kemacetan, tapi apa boleh buat kita hanya sebagai masyarakat biasa tidak bisa memaksaan kehendak kita sangatlah kalah dengan orang-orang yang duduk di pemerintahan. Selama ini saya hanya mendengar janji-janji dari para penjabat akan menemukan solusi kemacetan yang terjadi di jakarta. Dari mulai pembangunan busway yang ada. Selama ini saya berfikir apa pembangunan busway itu dapat mencegah kemacetan? Padahal dengan pembangunan busway yang sekarang ini, dengan mengambil jalanan umum itu belum sama sekali menemukan solusi yang tepat. mungkin busway akan lebih efektif terlihat apabila jumlah kendaraan yang ada di jakarta dapat di kurangkan. Adalagi pembangunan monorel yang sepetinya tidak pernah selesai pembangunnya, setiap saya melihat pameran yang ada, misalnya saja di arena Pekan Raya Jakarta tahun ini ada stand yang menujukan monerel, yang sampai sekarang belum bisa di selesaikan oleh pemerintah DKI Jakarta. Mungkin apabila monorel dibangun dan dengan mengurangi jumlah kendaraan yang ada dapatlah bisa menyelesaikan permasalahan yang sudah lama belum terselesaikan ini.
Sebagai warga biasa saya ingin sekali melihat Jakarta bebas dari kemacetan. Tapi saya sebagai warga pendatang justru saya begitu bahagia bisa merasakan kemacetan yang terjadi di kota yang unik ini. Selama saya tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan justru saya sangat ini merasakan bagaimana rasanya itu macet. Disaat macet mungkin semua numpuk menjadi satu dari emosi yang menggebu-gebu, rasa lelah ingin cepat sampai dirumah dan banyak lagi hal-hal yang membuat kita merasa tidak nyaman. Menurut saya disitu letak sensasi kemacetan yang hanya ada di ibukota Negara yang kita cintai ini.
Saya pernah mendengar wancana yang katanya ibukota akan dipindahkan, apakah itu dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di jakarta? Mungkin saja, kenapa tidak. Menurut saya memindahkan ibukota itu merupakan salah satu solusi untuk mencegah kemacetan yang terjadi di kota ini. Misalnya apabila presiden ingin melewati jalan, pasti jalan itu akan ditutup untuk sementara. Padahal apabila jalan itu ditutup untuk sementara pasti menyebabkan kemacetan sekian kilometer, akibat penutupan jalan. Dengan yang kita tahu mobil di Jakarta terus bertambah 500 unit per hari apa mungkin apabila presiden ingin jalan lalu menutup jalan itu bisa menghindari kemacetan? Pasti tidak mungkin kan. Mungkin seharusnya presiden lebih berbaur dengan masyarakat dan tidak seharusnya menutup jalan, karena itu dapat menyebabkan kemacetan. Apalagi Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, masa untuk mengatasi kemacetan saja butuh waktu berpuluh-puluh tahun.
Oleh sebab itu gimana kalau kita bersama membangun kota ingin menjadi lebih indah, mungkin dari keindahan tersebut kita dapat merasakan kenyamanan yang ada pada kota ini. Apabila seandainya saya menjadi seorang gubernur untuk membangun jakarta sebaiknya saya melihat apa yang selalu di butuhkan masyarakat kota ini mungkin dari segi kenyamanan jakarta bukannya kota yang nyaman seperti kota yang bebas dari masalah banjir,sampah, lalu dengan kemacetan jakarta menjadi tidak seindah seperti yang dibayangkan oleh saya sebagai masyarakat daerah. Mulailah kita bersama menjadikan kota ini lebih indah, mulai dari diri kita sendiri janganlah pernah menyalahkan orang lain kalau masyarakatnya saja tidak pernah sadar. Saya sebagai generasi yang synergy selalu ingin membangun kota seperti apa yang semua orang inginkan.
Sedikit saya ingin membahas masalah generasi muda yang ada pada saat ini. Saya sebagai generasi muda selalu mempunyai pemikiran untuk bagaimana dapat membangun Negara ini agar lebih bisa berkembang, tapi sayangnya saya tidak mempunyai tempat untuk menampung aspirasi yang saya punya ini. Seandainya saja generasi muda kita tergerak untuk melakukan sesuatu hal mungkin untuk perbaikan kota dari kemacetan dapat mudah terselesaikan.
Dari semua yang saya ceritakan tadi itu sebagian besar merupakan pengalaman pribadi yang pernah saya alami. Saya selalu dan terus berharap semoga di kota yang sangat indah ini, dapat menjadi yang lebih baik lagi. Agar semua warga kota dapat nyaman akan tinggal Jakarta. Walaupun sekarang jakarta belum bisa seperti apa yang saya bayangkan mungkin apabila kita menghadapi kemacetan mulailah dengan rasa senang, dan selalu menjadikan apa yang kita alami dapat bermanfaat jangan selalu di hadapkan dengan emosi itu hanya membuat lelah pikiran kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment